Life skills Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Tanggap Bencana adalah salah satu kegiatan yang diadakan guna memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi penghuni asrama dalam melakukan penanggulangan bencana khususnya kebakaran. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu penghuni asrama agar lebih tangguh dan tanggap terhadap bencana, khususnya kebakaran.
Kegiatan yang diadakan di halaman Posko Kedaruratan K5L (Kantor Keamanan Keselamatan Kerja Kedaruratan dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada, dengan lebih dari 130 peserta mahasiswa penghuni asrama yang dibersamai oleh petugas dari K5L UGM sebagai narasumber dan instruktur serta petugas keamanan UGM Residence sebagai pendamping pada kegiatan kali ini.
Kegiatan dihadiri oleh Wijayanti, S.I.P., M.Sc. selaku Manajer Utama UGM Residence, sekaligus memberikan sambutan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Hendricus Sujatmiko S.T, selaku Koordinator Bidang Keselamatan Infrastruktur Kantor Keamanan, Keselamatan Kerja, Kedaruratan, dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Para peserta antusias mendengarkan penjelasan materi yang diberikan. Beberapa mahasiswa penghuni juga memberikan pertanyaan seputar penanggulangan kebakaran yang mungkin terjadi di lingkungan kampus maupun asrama. Kegiatan life skills ini bertujuan untuk memberikan ilmu kepada mahasiswa penghuni asrama dan petugas keamanan UGM Residence mengenai bagaimana cara untuk menyelamatkan diri dalam kondisi kebakaran, memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan/APAR, mencegah dan menanggulangi bencana serta pertolongan pertama pada kegawatdaruratan.
Sujatmiko menyampaikan, bagaimana cara agar selamat dari kobaran api. Penjelasan mengenai cara mengevakuasi diri serta benda-benda yang wajib dibawa saat kebakaran pun diberikan, hal ini guna membantu dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Mahasiswa penghuni serta petugas keamanan UGM Residence juga mendapatkan materi mengenai cara mengevakuasi jika ada korban pingsan di tempat kejadian, bagaimana menggunakan tandu atau scoop stretcher maupun dengan tangan kosong. Disampaikan pula materi kedaruratan mengenai penggunaan oksigen, bila di asrama tidak tersedia oksigen tabung besar bisa menggunakan oksigen portabel yang mudah dibawa dan mudah cara penggunaannya. Lalu dilanjut dengan tips dan trik pertolongan pertama bila menemukan kasus ada mahasiswa penghuni asrama yang mengalami tersedak.
Sesi kedua menjadi materi yang paling dinantikan peserta, yaitu praktik memadamkan api. Baik itu pemadaman menggunakan tangan kosong untuk menghentikan api dari kebocoran gas, menggunakan selimut basah, penggunaan APAR, maupun menggunakan selang hydrant dari mobil pemadam kebakaran. Peserta sangat bersemangat untuk mempraktikkan cara-cara memadamkan api. Penjelasan serta sesi tanya jawab juga masih terus berlanjut bersamaan dengan praktik yang dilakukan, pada akhir kegiatan ditutup dengan foto bersama peserta di mobil pemadam kebakaran milik UGM.