Pada tahun ini UGM Residence menerima mahasiswa baru atau mahasiwa tahun pertama untuk tinggal di asrama. Mahasiswa tahun pertama ini tentu mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya baik dalam konteks akademik maupun lingkungan sosial, apalagi mereka berasal dari daerah dan latar belakang budaya serta keluarga yang berbeda-beda. Perubahan ini kerap kali menimbulkan permasalahan yang memerlukan solusi kreatif.
Sebagai upaya UGM Residence menyikapi hal tersebut pada hari Sabtu 22 Oktober 2022 di Asrama Ratnaningsih Kinanti 2&3 diselenggarakan kegiatan life skill “Cara Beradaptasi Dengan Lingkungan Baru”. Kegiatan ini di buka oleh Bapak Harto Gunarto, S.T. selaku Manajer SDM dan Pemasaran UGM Residence. Dalam kata sambutannya Beliau menyampaikan harapan kegiatan life skills ini menjadi awal bagi mahasiswa penghuni asrama agar lebih aktif lagi selama berada di asrama, bisa berinteraksi positif dengan mahasiswa asrama yang lain dan menumbuhkan rasa kekeluargaan.
Materi disampaikan oleh Ibu Idei Khurnia Swasti, S.Psi., M.Psi., Psikolog beliau adalah dosen di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Ibu Idei menyampaikan agar mahasiswa penghuni asrama manfaatkan momen-momen selama tinggal di asrama. Momen tinggal di asrama dapat menjadi kesempatan untuk menjalin relasi antar sesama teman asrama. Asrama merupakan tempat belajar untuk menghargai hak orang lain seperti teman sekamar dan teman sesama asrama, juga mulai belajar untuk bertoleransi. Dalam beradaptasi di lingkungan baru, kita perlu memahami budaya di tempat yang baru, agar tidak terjadi miss komunikasi.
Ibu Idei juga menyampaikan bahwa teman-teman mahasiswa yang tinggal di asrama juga harus memahami ketentuan dan peraturan asrama dan kampus. Selanjutnya membaca teks itu penting dalam meningkatkan fokus kita, dan menumbuhkan critical thinking. Sebagai akademisi kita perlu lebih serius dengan study skills (baca, catat, diskusi). Membaca menjadi aktivitas yang perlu dibiasakan. Adaptasi sangat erat berhubungan dengan kesehatan mental dan setiap individu perlu mengenal secara objektif diri sendiri, agar dapat melakukan self improvement. Apresiasi diri menjadi hal yang perlu dilakukan untuk mengenal diri kita. Mengenali kekurangan dapat menjadi peluang untuk meningkatkan diri dan dalam menyelesaikan konflik, perlu adanya komunikasi. Membentuk support system adalah salah satu cara adaptasi. Menjalani hari-hari seperti sebuah permainan (games), menjadi salah satu cara guna menjaga kesehatan mental.
Di sela-sela kegiatan diselingi dengan games menarik yang di pandu oleh mahasiswa fasilitator asrama, dan di akhiri dengan diskusi bersama.