Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada Residence
  • Home
  • BERITA
  • ASRAMA
  • Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Tanggap Bencana Bersama UGM Residence

Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Tanggap Bencana Bersama UGM Residence

  • ASRAMA, BERITA, LIFESKILLS
  • 26 November 2025, 20.18
  • Oleh: admin
  • 0

UGM Residence kembali mengadakan kegiatan lifeskill dengan tema “Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Tanggap Bencana” pada 22 November 2025. Pelatihan yang diselenggarakan di Kantor Pemadam Kebakaran UGM ini diikuti oleh penghuni asrama dan staf UGM Residence. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan peserta dalam menghadapi keadaan darurat, khususnya kebakaran yang berpotensi terjadi di lingkungan UGM Residence.

Kegiatan dibuka oleh Manajer SDM dan Pemasaran UGM Residence, Agus Hartono, S.E., M.Ec.Dev. Dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi bekal penting bagi peserta karena mengetahui tindakan awal dalam keadaan darurat adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki seluruh penghuni dan staf agar potensi kebakaran dapat dicegah sejak dini.

Sesi pertama diawali dengan pemaparan teori oleh Nunu Lutfi, ST., M.Ec.Dev., selaku Ketua Tim Kerja Kedaruratan UGM. Beliau memberikan penjelasan menyeluruh mulai dari definisi api, penyebab kebakaran, hingga langkah pencegahannya. Beliau menjelaskan bahwa api dapat tumbuh karena adanya tiga unsur penting: bahan bakar, panas, dan oksigen, atau yang lebih dikenal sebagai segitiga api. Apabila salah satu unsur ini ditiadakan, maka api dapat dipadamkan. Dari konsep tersebut, lahir tiga metode utama dalam pemadaman kebakaran: starvation (mengurangi bahan yang terbakar), smothering (mengisolasi oksigen dari sumber api), dan cooling (mendinginkan objek yang terbakar).

Dalam sesi yang sama, peserta juga memperoleh penjelasan mengenai klasifikasi kebakaran yang terdiri dari kelas A, B, C, dan D. Kelas A mencakup kebakaran bahan padat nonlogam seperti kertas atau kayu. Kelas B terdiri dari kebakaran cairan mudah terbakar. Kelas C berkaitan dengan instalasi atau peralatan listrik yang masih bertegangan, sedangkan kelas D melibatkan kebakaran bahan logam. Pemahaman mengenai penggolongan ini penting agar peserta mengetahui jenis media pemadam apa yang aman dan efektif digunakan untuk masing-masing kondisi.

Materi berlanjut dengan pengenalan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) oleh Gunawan Praptono, Koordinator Lapangan Penanggulangan Kedaruratan UGM. APAR menjadi langkah paling awal yang dapat digunakan untuk mencegah api kecil berkembang menjadi kebakaran besar. Jenis muatan APAR cukup beragam, mulai dari air, busa, tepung kering, halon, hingga CO₂. Pada kegiatan ini, narasumber juga menekankan teknik penggunaan APAR yang benar menggunakan prinsip PASS: Pull (tarik pin pengaman), Aim (arahkan nozzle ke pangkal api), Squeeze (tekan tuas), dan Sweep (sapu area api secara perlahan). Peserta diingatkan kesalahan sederhana, seperti memegang sisi nozzle yang salah atau berdiri terlalu dekat, dapat membahayakan diri sendiri saat menghadapi api sebenarnya.

Setelah memperoleh teori dasar, peserta diajak memahami tata letak APAR serta tindakan pencegahan awal yang dapat dilakukan. Praktik ini dipandu oleh instruktur K5L UGM.. Dengan memahami cara menggunakan APAR dan mencegah kebakaran berskala kecil, peserta dapat mengambil tindakan cepat ketika terjadi kondisi darurat. Pengetahuan ini juga menjadi kunci agar penghuni serta staf tetap tenang dan terarah dalam mengambil langkah penyelamatan.

Untuk menjaga antusiasme, sesi diskusi dibuka dengan aktif. Beragam pertanyaan muncul dari peserta, mulai dari cara menggunakan APAR yang aman hingga tips pemasangan tabung gas di asrama. Sesi ini ditutup dengan ice breaking singkat agar peserta kembali fokus dan siap mengikuti praktik lapangan.

Sesi berikutnya merupakan bagian yang paling dinantikan, yaitu simulasi pemadaman api secara langsung. Di bawah bimbingan instruktur Damkar UGM, peserta mempraktikkan teknik pemadaman menggunakan APAR terhadap api berskala kecil. Suasana berlangsung interaktif. Melalui pengalaman langsung ini, peserta menjadi semakin percaya diri dalam menghadapi kondisi darurat yang mungkin terjadi

Kegiatan ditutup dengan makan bersama para peserta. Secara keseluruhan, pelatihan berjalan lancar, informatif, dan interaktif. Peserta bisa memahami potensi bahaya kebakaran sekaligus langkah-langkah dasar yang harus dilakukan ketika menghadapi keadaan darurat. Dengan pelatihan ini, UGM Residence berharap tercipta lingkungan hunian yang lebih aman, waspada, dan tanggap terhadap risiko bencana.

Tags: SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDGS

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Start here

  • History
  • Home
  • Struktur Organisasi
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada Residence

Jl. Fauna No.4, Kampus UGM

Bulaksumur Yogyakarta 55281

 0274-583267

 residence@ugm.ac.id

© Universitas Gajah Mada Residence 2024

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY