
Buang kertas jangan sembarangan,
bisa jadi karya yang bernilai,
dengan daur ulang yang menyenangkan,
lingkungan lestari, hati pun damai.
Sabtu, 10 Mei 2025, UGM Residence menggelar program Life Skill SIKMA (Seni Kreatif Mendaur Kertas) yang inspiratif dan penuh nilai edukatif. Acara ini dimulai pukul 08.00 WIB di Asrama Ratnaningsih Bulaksumur dan diikuti dengan antusias oleh warga asrama. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara UGM Residence dengan komunitas Sibhumiasri yang fokus pada pengolahan limbah terpadu dengan upcycling kreatif menjadi karya seni bernilai guna.
Acara dibuka oleh Ibu Wijayanti, S.IP., M.Sc., selaku Manajer Utama UGM Residence. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis edukasi dan kreativitas, khususnya bagi mahasiswa sebagai agen perubahan. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian UGM Residence untuk menjaga kelestarian lingkungan, seperti halnya kegiatan edukasi pemilahan sampah yang dilakukan beberapa waktu yang lalu. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari tim Sibhumiasri, yang menjelaskan mengenai urgensi pengurangan sampah kertas serta metode upcycling sebagai solusi kreatif dan berkelanjutan.
Kegiatan selanjutnya adalah sesi praktik membuat kertas daur ulang. Peserta diajak langsung untuk mengolah bubur kertas bekas menjadi lembaran baru menggunakan alat sederhana seperti blender, kasa saringan, baskom, dan kain katun tipis. Tak hanya itu, peserta juga bebas berkreasi dengan menambahkan hiasan alami seperti bunga kering atau daun kecil ke dalam kertas daur ulang yang mereka buat. Lebih dari sekadar kegiatan praktik, proses ini menjadi ajang refleksi akan peran kita dalam menjaga lingkungan dengan cara yang kreatif, indah, dan mencerminkan kepribadian masing-masing peserta.
Dengan tujuan utama mengurangi sampah kertas sekaligus menumbuhkan semangat kreativitas dan kemandirian, Life Skill SIKMA kali ini berhasil menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan bermakna. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai praktik sesaat, tetapi dapat mendorong lahirnya kebiasaan berkelanjutan di kalangan mahasiswa, terutama bagi penghuni asrama UGM Residence.